Jumat, 01 Februari 2013

Malaikat pun Bingung


Bismillahirrohmannirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan tulisan ini saya akan sedikit berbagi ilmu. Bukan karena saya tidak membutuhkan ilmu lagi, atau saya sudah memiliki ilmu yang terlewat banyaknya. Tapi sedikit ilmu ini yang membuat saya merasa mendapat cahaya dari ilmuNya, oleh karena itu saya berharap dapat berbagi kenikmatan disinari oleh cahaya ilmu Allah.

Allah SWT telah berfirman dalam QuranNya pada surat Al Baqarah ayat 216, yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Izinkan saya bercerita tentang suatu kisah yang disampaikan Nabi. Pada suatu zaman, terdapat raja yang zalim. Ketika itu raja tersebut sedang mengidap penyakit yang amat berat. Segala upaya telah dilakukan untuk kesembuhan Sang Raja. Tabib-tabib yang diancam dibawah pedang berusaha menyembuhkan, tetapi sayang belum juga menunjukkan hasil. Sampai pada suatu ketika seorang rahib berkata bahwa, sebenarnya penyakit raja bisa disembuhkan dengan memakan suatu ikan tertentu, namun saat ini tidak musimnya ikan itu muncul. Namun tetap saja raja itu memaksa. Semua orang disuruh untuk mencari ikan tersebut. Dan anehnya, ikan itu ditemukan! Akhirnya sang raja sembuh dari penyakit beratnya.

Di lain tempat dan waktu, ada seorang raja yang dikenal begitu bijaksana. Juga sedang mengidap penyakit yang sama dengan raja zalim tadi. Banyak tabib sudah berusaha, hingga ada yang menyimpulkan sama dengan saran rahib tadi. Yaitu mencari ikan, yang kebetulan sekali pada saat itu memang sedang musimnya. Dengan keoptimisan, prajuritnya membantu mencari. Ikan yang biasanya ditemukan dipermukaan, kini tidak ada sama sekali! Sekalipun pihak kerajaan juga telah mengerahkan ahli selamnya, namun ikan itu tetap tidak ditemukan. Singkat cerita, raja bijak tersebut meninggal.

Para malaikat pun bingung dengan kejadian ini. Akhirnya mereka menghadap Allah dan bertanya, “Ya Tuhan kami apa sebabnya Engkau menggiring ikan itu hingga raja yang zalim itu selamat, sedangkan Engkau justru menyembunyikan ikan hingga raja yang bijak itu meninggal?”. Tuhan lalu berfirman, “Wahai para malaikatKu, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat baik, karena itu aku balas kebaikannya itu sehingga ketika ia menghadapKu ia tidak membawa kebaikan sedikit pun. Dan akan Aku campakkan dia di neraka yang paling bawah. Sementara raja yang bijak, ia pernah berbuat salah kepadaKu sehingga aku menghukumnya dengan menyembunyikan ikan-ikan itu. Dengan begitu ia akan menghadapku dengan seluruh kebaikannya, tanpa dosa yang ada padanya. Karena Aku telah membalasnya ketika ia di dunia.

Subhannallah, begitulah rahasia Allah. Kita tidak boleh dengan hawa nafsu menyimpulkan apa yang terjadi pada diri kita adalah karena Allah tidak mendengar doa kita, atau karena Allah tidak menyayangi kita. Hanya saja kita adalah makhluk lemah. Yang tidak tau maksud dibalik keinginan kita yang tidak terpenuhi, cita-cita yang tidak tercapai, dan kegagalan serta kejadian hidup lainnya yang sering kita menyebutnya sebagai musibah. Padahal jika direnungi, sebenarnya pada keadaan-keadaan yang menurut kita tidak menyenangkan Allah memiliki rencana yang begitu indah dan maksud yang begitu mulia. Dan kita sebagai hamba Allah yang beriman dan beramal soleh seharusnya terus berprasangka baik kepada Pencipta kita. Bukankah sebenarnya susah senang, sukses gagal, sehat sakit, kaya miskin merupakan cara Allah menguji hamba-hambaNya yang beriman? Ketika kita sedang diberi kenikmatan yang membuat kita bahagia, jadikan hati selalu bersyukur dan tidak takabur. Karena justru sedikit orang yang sukses dengan ujian Allah berupa kesenangan dunia ini. Kebanyakan orang biasanya lalai dengan nikmat ini. Perlahan tapi pasti menjauhkan Allah dari hati mereka. Karena disibukkan dengan urusan dunia yang tiada habis dan puasnya. Dan ketika musibah-musibah datang menemui, kemiskinan mendera. Kita juga diuji oleh Allah. Apakah kita tetap dijalanNya atau menempuh jalan ‘pintas’ lain. Yang secara cepat membuat Allah menjauh sejauh-jauhnya dari hati mereka karena perbuatan syirik yang dilakukan. Hanya kepada Allah kita memohon penjagaan dari penyakit hati dan godaan syetan yang menjerumuskan.

Rasulullah SAW bersabda : “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya, maka didahulukan baginya hukuman didunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa—dosanya) dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hambaNya, maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya, sehingga (dosa-dosa tersebut) dibalas pada hari kiamat.” HR. Tirmidzi

Demikian, segala kebenaran hanya dari Allah, dan kesalahan yang ada dari diri saya sendiri. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Semoga Allah senantiasa memberikan cahaya dan petunjukNya menuju jalan yang lurus sebagaimana telah Allah berikan untuk orang-orang yang Ia beri nikmat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar