Bismillahirrohmannirrohim
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Pada
kesempatan tulisan ini saya akan sedikit berbagi ilmu. Bukan karena saya tidak
membutuhkan ilmu lagi, atau saya sudah memiliki ilmu yang terlewat banyaknya.
Tapi sedikit ilmu ini yang membuat saya merasa mendapat cahaya dari ilmuNya,
oleh karena itu saya berharap dapat berbagi kenikmatan disinari oleh cahaya
ilmu Allah.
Allah
SWT telah berfirman dalam QuranNya pada surat Al Baqarah ayat 216, yang artinya
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha
Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Izinkan
saya bercerita tentang suatu kisah yang disampaikan Nabi. Pada suatu zaman,
terdapat raja yang zalim. Ketika itu raja tersebut sedang mengidap penyakit
yang amat berat. Segala upaya telah dilakukan untuk kesembuhan Sang Raja.
Tabib-tabib yang diancam dibawah pedang berusaha menyembuhkan, tetapi sayang
belum juga menunjukkan hasil. Sampai pada suatu ketika seorang rahib berkata
bahwa, sebenarnya penyakit raja bisa disembuhkan dengan memakan suatu ikan
tertentu, namun saat ini tidak musimnya ikan itu muncul. Namun tetap saja raja
itu memaksa. Semua orang disuruh untuk mencari ikan tersebut. Dan anehnya, ikan
itu ditemukan! Akhirnya sang raja sembuh dari penyakit beratnya.
Di
lain tempat dan waktu, ada seorang raja yang dikenal begitu bijaksana. Juga
sedang mengidap penyakit yang sama dengan raja zalim tadi. Banyak tabib sudah
berusaha, hingga ada yang menyimpulkan sama dengan saran rahib tadi. Yaitu
mencari ikan, yang kebetulan sekali pada saat itu memang sedang musimnya.
Dengan keoptimisan, prajuritnya membantu mencari. Ikan yang biasanya ditemukan
dipermukaan, kini tidak ada sama sekali! Sekalipun pihak kerajaan juga telah
mengerahkan ahli selamnya, namun ikan itu tetap tidak ditemukan. Singkat
cerita, raja bijak tersebut meninggal.
Para
malaikat pun bingung dengan kejadian ini. Akhirnya mereka menghadap Allah dan
bertanya, “Ya Tuhan kami apa sebabnya Engkau menggiring ikan itu hingga raja
yang zalim itu selamat, sedangkan Engkau justru menyembunyikan ikan hingga raja
yang bijak itu meninggal?”. Tuhan lalu berfirman, “Wahai para malaikatKu,
sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat baik, karena itu aku balas
kebaikannya itu sehingga ketika ia menghadapKu ia tidak membawa kebaikan
sedikit pun. Dan akan Aku campakkan dia di neraka yang paling bawah. Sementara
raja yang bijak, ia pernah berbuat salah kepadaKu sehingga aku menghukumnya
dengan menyembunyikan ikan-ikan itu. Dengan begitu ia akan menghadapku dengan
seluruh kebaikannya, tanpa dosa yang ada padanya. Karena Aku telah membalasnya
ketika ia di dunia.
Subhannallah,
begitulah rahasia Allah. Kita tidak boleh dengan hawa nafsu menyimpulkan apa
yang terjadi pada diri kita adalah karena Allah tidak mendengar doa kita, atau
karena Allah tidak menyayangi kita. Hanya saja kita adalah makhluk lemah. Yang
tidak tau maksud dibalik keinginan kita yang tidak terpenuhi, cita-cita yang
tidak tercapai, dan kegagalan serta kejadian hidup lainnya yang sering kita
menyebutnya sebagai musibah. Padahal jika direnungi, sebenarnya pada
keadaan-keadaan yang menurut kita tidak menyenangkan Allah memiliki rencana
yang begitu indah dan maksud yang begitu mulia. Dan kita sebagai hamba Allah
yang beriman dan beramal soleh seharusnya terus berprasangka baik kepada
Pencipta kita. Bukankah sebenarnya susah senang, sukses gagal, sehat sakit,
kaya miskin merupakan cara Allah menguji hamba-hambaNya yang beriman? Ketika
kita sedang diberi kenikmatan yang membuat kita bahagia, jadikan hati selalu
bersyukur dan tidak takabur. Karena justru sedikit orang yang sukses dengan
ujian Allah berupa kesenangan dunia ini. Kebanyakan orang biasanya lalai dengan
nikmat ini. Perlahan tapi pasti menjauhkan Allah dari hati mereka. Karena
disibukkan dengan urusan dunia yang tiada habis dan puasnya. Dan ketika
musibah-musibah datang menemui, kemiskinan mendera. Kita juga diuji oleh Allah.
Apakah kita tetap dijalanNya atau menempuh jalan ‘pintas’ lain. Yang secara
cepat membuat Allah menjauh sejauh-jauhnya dari hati mereka karena perbuatan
syirik yang dilakukan. Hanya kepada Allah kita memohon penjagaan dari penyakit
hati dan godaan syetan yang menjerumuskan.
Rasulullah
SAW bersabda : “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya, maka
didahulukan baginya hukuman didunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus
dosa—dosanya) dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hambaNya, maka Dia
akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya, sehingga (dosa-dosa
tersebut) dibalas pada hari kiamat.” HR. Tirmidzi
Demikian,
segala kebenaran hanya dari Allah, dan kesalahan yang ada dari diri saya
sendiri. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Semoga Allah senantiasa memberikan
cahaya dan petunjukNya menuju jalan yang lurus sebagaimana telah Allah berikan
untuk orang-orang yang Ia beri nikmat.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.